Curhat sedikit tidak apa-apa kan teman? maklum kodong lagi bersedika ini loh, kenapa tidak ditengah perjalanan saat tengah malam, hujanmi lagi dan gelap juga, dingin ditambah lagi rasa lapar, tidak adami juga orang yang bangun sedangkan uang saku tinggal Rp,2,500,- (apa mau dibeli sebegitu, nabilangki Pak Ustads, kencingki lagi di terminal daya na habis memang maki itu). Sekalian bunuhma daripada tersiksaka selalu. Yahh... itulah kurasakan saat ini, saat tadinya terlalu bersemangat pulang kampung. Pas di tengah jalan dilanda cobaan. hmmm Sabbara'ko hati...!!!
Kenapa bisa...? begini ceritanya, tadinya Pas Pulang dari Kampus Sekitar jam 22.xx tiba-tiba telegramku (hp maksudku) berbunyi Trininining (biasalah bunyi BB 1.100 versi sekian) tanda sedang adanya panggilan, kulihat ternyata nyoya besar di kampung yang sedang memanggil. Dengan harapan akan menanyaiku "habismi uangnu Nak...?" tampa fikir panjang, lebar dan tinggi kuangkat dan ku pencet tombol terima "halo, Assalaamu alaikum...!" (biasanya hanya orang muslim yang menyambut penelepon dengan kata seperti itu). Si Bosku Menjawab "Wa'alaikumussalam, agaki kareba ana'...!!!" (artinya apa kabar nak dalam bahasa Indonesian, biasalah orang tua yang sayang sama anaknya paling utama yang biasa ditanyakannya adalah kabar anaknya, tapi kunonya diii masih ma' bahasa bugiski sedangkan bicaranya sama anak gaul/anak kota nabilang I Manrong... upss ampu mak'). Tidak bisa kupungkiri karena aku orang bugis tidak mungkinmi juga tidak kuakui karena itu identitasku jadi ku bilang mami "Madeceng moka Emma'...!!!" (artinya "gue baek-baek ajah mak" dalam bahasa smsnya Cintaku tempo dulu). Setelah lama berbincang-bincang, sampai pertanyaan yang ku tunggu dan aku harapkan belum juga keluar malah aku disuruh pulang kampung untuk menjemput nenek menginap dirumah beberapa hari. Walaupun harapanku belum dapat kugapai tapi sekiranya ada kesenangan dalam hatiku karena Si Nenek kesayangan aku ingin berkunjung kerumahku dalam beberapa hari ke depan.
Dengan rasa yang senang itu, aku bersemangat untuk cepat-cepat ke kampung (kampungku di Sinjai, kalau kamu tinggal dimana? hehehe...) karena rasanya tidak sabaran akan kehadiran pertamanya nenekku di rumah saya, aku pinjam motor dari kakak saya yang tinggalnya lumayan jauh dari tempatku (yaa pinjammm... daripada jalan kaki, emang kamu mau?). tampa larangan dan syarat (biasanya sih kalau orang yang dipinjam barangnya memberi sebuah syarat seperti isi bensin dll. Tapi ini tidak, mungkin karena seorang kakak yang baik ya...welehweleh tidak mungkin itu). Setelah meminjam motor aku langsung berangkat ke kampung, tapi masih sekitar 15 km perjalanan tiba-tiba motor itu jalannya seperti dikendarai oleh orang mabuk (mabuk minuman bukan mabuk cewek, kalau mabuk cewek mah ketawa ketiwi... :v), dengan rasa heran hatiku bertanya apakah gerangan terjadi, kenapa jalannya motor bolak-belok...? karena hati bertanya tapa basa-basi Pikiranku menjawab tuh karena bannya bocor!!! Sejenak melihat kedepan ternyata tebakan pikiranku benar juga (ciri-ciri orang pinta pikirannya selalu benar). Melihat beberapa jarak kedepan masih ada tukang tambal ban yang masih beroperasi dengan sedikit rasa kesal kubawa motor itu ke tempat tambal ban tersebut. Setelah beberapa lama Si Tukang Tambal Ban mengerjakan pekerjaanya tiba-tiba mengatakan sesuatu padaku "Dek, ini sudak tidak bisa di tambal lagi harus diganti karena bannya sobek...!!!" hadeww kekesalanku bertambah sedikit lagi, tebakan Pikiranku yang tadinya benar kini menjadi salah (biasalah sifat manusia tidak luput dari kesalahan), jadi ku jawab pada Si Tukang Tambal Ban "jadi aku harus bawa motor ini ke tempat ganti ban ya pak dan harganya berapa?", tukang tambal ban menjawab "tidak,,!! bisa diganti disini harganya Rp.35.000,-", kulihat uang di saku saya tinggal Rp. 50.000,- itupun buat bayar Voucher listrik dirumah yang sudah hampir limited. Daripada jalan kaki mending itu uang di pakai buat tambal ban dan ku katakan pada tukang tambal ban "ya ganti saja pak...!!!".
Setelah bannya selesai diganti aku melanjutkan perjalanan, baru beberapa km berlalu tiba-tiba si motor ini mati mendadak (mungkin serangan jantung kali ya...!!) lalu kuperiksa ternyata bensinya habis (BBM belum naik sudah kehabisa apalagi kalau sudah Naik memangmi...!!) namun tak jauh dari tempat itu ada pertamina jadi terpaksa kudorongmi itu motor ke pertamina kuisi sampai full dengan harga USD xxx (Rp.13.500,-) lalu kulanjutkan perjalananku, sedangkan uangku tinggal Rp. 2.500,- sedangkan aku masih di daerah Maros.
Alhamdullillah sampai terlewati wilayah kabupaten Maros dan mulai masuk di perbatasan Kabupaten Maros-Bone tidak ada masalah diperjalanan. Namun tampa kusadari waktu telah menunjukkan puku 01.34 artinya sudah larut malam, tampa peduli waktu perjalanan terus kulalui hingga beberapa puluh kilometer sampai masuk kawasan hutan kecil tidak ada rumah dan hujan tiba-tiba turun, akhirnya ku pilih untuk singgah berteduh sampai hujan usai meskipun terlanjur pakaianku telah basah kuyup, dingin, gelap dan lapar. Sungguh menyedihkan apalagi aku teringat dengan si Dia yang selalu terbayang di setiap butir tetesan air hujan...!!! tapi untungnya aku bawa laptop jadi kubuka ajah untuk sekedar penerangan dan hibur diri dengan membuka aku blogger kemudian mengetik teks ini hingga hujan usai dan kulanjutkan perjalanan. ya untungnya lagi karena ada jaringan GSM yang terdeteksi modem jadi bisa berinternetan.
Karena hujannya telah redah jadi aku harus melanjutkan perjalanan, tidak mungkin kan melanjutkan teks ini sambil melakukan perjalanan, jadi intinya di sini cukup sekian dulu ya teman terimakasi telah mendengarkan curhatanku...!!!
Ihhh dingin...!!!
ReplyDeletekasi'na...
ReplyDeletehidup penuh dgn perjuangan!
semangatki!
Sepertimi ini semangat pejuang 45 bro, ma-bosi-bosi,,!!
ReplyDeleteMakasih kunjungannya..